Dare to Dream

Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun.. Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan semuanya akan kembali pada Allah SWT.. Sore ini dapat kabar duka dari Pak Ariyanto, pensiunan di Bagian aku bekerja di LAPAN. Pak Ariyanto.. atau biasa juga dipanggil Bang Ari, Bang Kumis.. Yang aku ingat dari beliau adalah, ketika pertama masuk kantor LAPAN tepatnya di Tahun 2019, beliau adalah orang pertama yang menyambut dan menyapa dengan gayanya yang khas, penuh canda tawa dan ceria. Yaa.. dari Pak Ari, aku merasa hangat dan diterima di tempat baru yang aku fikir awalnya akan sangat menakutkan. Pak Ari, begitu aku panggil beliau sosok yang baik, humoris, dan apa adanya. Karena sering ngobrol dan bercanda akhirnya aku tau hobby beliau adalah memancing ikan persis dengan papah mamahku yang hobbynya juga mancing.. dan beliau juga memiliki seorang putri yang bernama Utari, nama yg mirip sekali denganku. Ada cerita yang lucu dan sangat berkesan tentang beliau, jadi karena nama beliau Ari dan aku Tari,

Assalammualaikum. Tepat hari ini adalah hari ke- 6 aku menjalani isolasi mandiri yang ngetren disebut ISOMAN.. Yaa setelah menyadari aku dan suami bergejala covid-19 dan memutuskan untuk melakukan swab antigen yang tidak lain hasilnya adalah POSITIF COVID-19 Alhamdulillah walaupun sangat amat menyiksa menjalani isoman ini karena ya harus kekurung dirumah saja, tapi kami bisa lalui dengan baik. Kuncinya adalah selalu berfikir positif, melakukan hal-hal yang menurut kami bisa menghilangkan kejenuhan, dan makan yang banyaak.. hehee jadi selama isoman kegiatan kami selain tentunya ibadah, makan, dan tidur kami juga menghabiskan waktu dengan nonton korea, main game, nonton youtube, chattingan atau video call dengan keluarga dan kerabat. Dan pastinya juga masih melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan selama di rumah (WFH). Ohiya aku juga mau share gejala apa saja sih yang aku dan suami rasakan. Secara keseluruhan gejala yang kami rasakan hampir mirip dari mulai badan terasa linu, kem

Qodarullah.. semua atas kehendak Allah SWT Diberikan kesempatan merasakan virus yang sedang menjadi wabah di dunia ini.. Tepat hari ini, aku dan suami melakukan Swab Antigen karena sudah 3 hari aku khususnya ada gejala demam, batuk, radang dan hr ini penciuman dan indra perasa berangsur menghilang. Dan kami memutuskan untuk melakukan Swab. Hasilnya ya, aku dan suami Positif Covid-19. Covid 19 memang sudah bukan virus yang bisa dianggap remeh, karena virus ini benar nyata adanya. Sekitar bulan November tahun 2020, ayah mertuaku yang memiliki comorbid juga harus berpulang dikarenakan covid-19.. sedih rasanya, merelakan kepergian ayah mertua tanpa mendampingi ke liang lahat. Hanya suami yang saat itu diizinkan menemani itupun dengan protokol kesehatan yang ketat sekali dan dimakamkan di TPU yang jauh sekali dari rumah. Sampai akhirnya kamipun merasakan virus ini masuk ke tubuh kami, entah dari mana asalnya. Padahal selama masa PPKM ini kami taat hanya stay di rumah saja, paling kalau bo

Waaahh.. sudah lama sekali tidak menyentuh blog, atau lebih tepatnya lama sekali tidak pernah menulis baik online maupun menulis sepenggal kisah cerita di buku. Yaa.. memiliki dua anak yang sedang lincah dan aktif-aktifnya serta profesi sebagai wanita karier membuat waktu luang yang dimiliki menjadi terbatas. But.. kali ini aku mau coba menulis kembali berbagi kisah hidup yang semoga dapat menginspirasi atau paling tidak dapat dikenang untuk diriku sendiri, suamiku, dan anak-anakku. Shayna Adwa Aysel, 10 November 2016 Ya, nama tersebut adalah nama buah cintaku dengan suami yang pertama. Yang pertama memang selalu istimewa namun banyak kisah sulit juga didalamnya. Shayna yang paling merasakan perjuangan kami sebagai orang tua, mulai dari kami yang tidak tahu apa-apa tentang mengurus anak, hidup masih ngontrak sana-sini, proses saling memahami dengan suami, menghadapi anak yang sakit, disaat usia Shayna 9 bulan kembali hamil anak kedua dan sebagainya. Berat rasanya, tapi itu semua m

Waahhh sudah berapa bulan yaaa aku tidak posting blog lagi.. hampir 5 bulan blog ini tidak tersentuh.. bukan karena sudah tidak ada keinginan untuk menulis lagi, tp memang baru sempatnya malam ini.. maklum sekarang sudah sibuk dengan urusan rumah tangga.. hehee.. dan kebetulan ada WIFI gratis jadilah malam ini hasrat untuk posting blog bergelora kembali :D Pada postingan kali ini, aku ingin share moment-moment terindahku sampai hari ini bersama dengan mantan pacar yang sekarang sudah menjadi suamiku tercinta.. Tepatnya tanggal 20 September 2015, cincin indah tersemat di jari manis tangan kiriku dan kekasih hatiku Mas Dwi.. Alhamdulillah.. proses lamaran yang sederhana dan penuh tanda cawa serta suasana yang hangat akhirnya aku resmi dilamar oleh Mas Dwi (walaupun saat itu belum tahu kapan tgl pernikahan kami, hehee).. Bersama 2 keponkaan Mas Dwi (Maisha & Mecca) Mamah memasangkan cincin di jari manis Mas Dwi Giliran aku yang dipasangkan cincin oleh Mba Tuti (calon Kakak

13 Februari 2016.. Tepat 2 bulan janji suci itu kau ucapkan dengan lantang di hari terindah kita berdua.. Tidak mudah utk sampai ke hari itu.. tangis, tawa menjadi saksi perjuangan dan pengorbanan kita.. Namun ALLAH merangkul erat doa-doa dan harapan kita sampai akhirnya dikabulkan diwaktu yang tepat.. Hay kamu, pria yg sebelumnya tak pernah aku kenal, pria yg masih menjadi rahasia ALLAH, pria yg tanpa aku sadari selalu terselip dalam doa2ku. Mas Dwi Haryadi.. Masih sangat jelas dalam ingatanku, hari dimana kita bertemu pertama kali, dagdigdig perasaan hatiku saat itu, wajar aja karena blm pernah sekalipun aku kopi darat.. hehee.. Tp ketika melihatmu, menatap wajahmu, menyaksikan senyum dan tatapanmu, seketika itu juga aku merasakan rasa nyaman yg belum pernah aku rasakan sebelumnya, bahkan dg org yg sudah lama aku kenal sekalipun.. Entah apa yg membuatku merasa sudah lama mengenalmu.. Ternyata hal yang sama juga kamu rasakan.. Hari demi haripun berlalu, ragu akan hubungan ki