Story About Negara Goes to Sragen 2010
Kabupaten/kota seperti apa sih Sragen? Kok sampai jadi tujuan program FORBI Adm Negara FISIP UI untuk meneliti pelayanan publik disana? Sragen tuh dimana sih? Terus tempat pariwisata yang terkenalnya apa? Banyak banget pertanyaan-pertanyaan yang muncul ketika pertama kali dengar klo FORBI punya program dg nama NGTS (Negara Goes To Sragen). Dan secara kebetulan aku juga ditunjuk jadi panitia NGTS, jadi otomatis aku harus ikut berangkat ke Sragen. Alhamdullilah izin dari orang tua gak sulit didapat, mereka mengizinkan dengan pesan aku harus berhati-hati disana.
Akhirnya tanggal keberangkatanpun tiba, tgl 3 Januari 2010. Dengan melalui proses yang cukup panjang dan melewati hambatan-hambatan kecil dan berat keberangkatanpun terlaksana, dengan jumlah peserta dan panitia 58 orang kamipun berangkat juga ke Sragen dengan memakai jasa travel SM Trans.
Perjalanan untuk sampai ke Sragen -+ 12 Jam, diperjalanan aku lebih banyak diam, karena aku tidak sebus dg teman-teman yang akrab denganku, bahkan sampai ada satu teman bilang, “tar lo kok gak kya biasanya sih? Diem aja tumben..” jawabanku hanya tersenyum sok manis.. hahahaa
Tapi kemudian saat di play CD karaokean di Bus, akupun ikut bernyanyi bersama teman-teman sebus. Dan suasanapun semakin cair dan hangat. Baru dalam perjalanan saja aku sudah sangat bersyukur bisa ikut acara NGTS, karena aku merasakan kebersamaan disana. Bersama teman-teman yang awalnya tidak terlalu dekat menjadi sangat dekat dan akrab.
Dari keberangkatan kurang lebih pukul 08.00 WIB, kami semua tiba di Hotel Palma Sragen sekitar pukul 22.00 WIB. Aku sekamar dengan Ika dan Anti. Saat masuk kamar, kami sangat kecewa, karena ternyata kamar di hotel yang kami dapat tidak sesuai harapan. Kamar mandi kotor, kasur dengan sprei yang kotor, TV gak nyala, dan AC mati. Tapi hal tersebut tidak menjadikan kami mengeluh, dengan kebersamaan, kesusahan dan kekecawaan seperti apapun tentu bisa kami lalui dengan suka cita. Dan dengan demikian kami merasa nyaman di dalam kamar hotel.
Keesokan harinya tgl 04 Januari 2010, kami akan melakukan sejumlah kegiatan-kegiatan yang padat selama di Sragen. Kegiatan pertama adalah bertemu dengan Pejabat BPT (Badan Perizinan Terpadu) Sragen. Disana kami disambut baik dan saat pertama masuk ruang BPT, kami takjub karena sambutan yang sangat ramah membuat kami merasa menjadi tamu terhormat. Di BPT letak kantor sangat tertata rapi, tidak ada tembok penyekat ruang yang satu dg yg lain, melainkan penyekatnya adalah kaca, maksudnya yaitu agar setiap kinerja pegawai terkontrol dan transparan.
Kamipun di terima di ruang pertemuan, disana kami diberikan sedikit gambaran oleh wakil BPT (lupa namanya siapa) tentang Kab. Sragen. Setelah mendapatkan sedikit informasi tentang Sragen kami berpencar sesuai kelompok masing2 untuk meninjau Dinas-dinas yang ada di sana. Aku dan teman-teman yang lain dapat tugas ke Dinas Pertanian. Saat disana kamipun lagi2 disambut baik dan ramah, setelah mendapatkan informasi yang cukup tentang dinas pertanian, aku dan teman-teman menghabisakan waktu berfoto-foto disana..
Setelah puas mencari informasi di Dinas Pertanian, kami semua lanjut menuju Techno Park Sragen. Kabarnya Techno Park adalah tempat favourite SBY bila berkunjug ke Sragen. Disana kami melihat banyak sekali benda-benda yanga saing kami lihat seperti kerangka mobil, motor, mesin IT bordir, rangkaian listrik, dan benda-benda IT lainnya yang aku sendiri lupa nama-namanya satu persatu. Hehehe
Setelah lelah melakukan wisata ke Techno Park kamipun kemudian pulang ke Hotel. Setelah makan malam, tiba-tiba saja ada ide dari seorang teman untuk bermain Ta’ Jongkok, spontan karena kami juga bingung mau ngapain akhirnya kami main Ta’ Jongkok seakan lupa dengan umur yang udah tua. hehehe.. permainan ta’ jongkok seumur hidup yang gak akan pernah kami khususnya aku lupakan. Disela-sela permainan ta jongkok malam itu, tidak sengaja aku melukai 2 orang teman sekaligus, Nia dan Irfani. “maaf ya fan, maaf ya beib..”
Setelah lelah dan memang sudah waktunya untuk presentasi tentang hasil kunjungan ke dinas2, kamipun berhenti bermain. Sekitar pukul 21.30 presentasipun di mulai. Dan berakhir sekitar pukul 23.00.
Tapi tidak berakhir juga dengan kegiatanku di hari itu, karena aku dan teman-teman yang sekamar serta yang juga gak sekamar memutuskan untuk nonton FILM di kamar dari laptop dg pakai LCD. Kebetulan aku bawa LCD yang kebetulan lagi gak jadi dipakai untuk presentasi. Kami menyetel film “Miracle of Giving Fool” film yang pernah membuatku menangis sepanjang cerita. Tapi yang bertahan sampai film selesai hanya Rifika, yang lainnya tidur sebelum film berakhir. Hahaha..
Keesokan harinya tgl 05 Januari 2010 kami melanjutkan kegiatan di Sragen. Sekitar pukul 08.00 kami sudah harus siap berangkat ke BPT (lagi) untuk seminar yang dihadiri oleh BUPATI SRAGEN, Bpk. Untung, Kepala BPT Sragen, Bpk Isnadi, dan Kepala BKD Sragen, Bpk. Wahyu. Saat Pak Untung memberi sambutannya, aku merasa ditampar, kerassss sekali.. aku merasa dibangunakan dari tidur yang panjang, dari kemalasan, dan dari keputusasaan yang sering terjadi pada diriku. Dari seminar bersama pejabat Sragen aku merasa terpacu, motivasi seakan membara, dan rasa optimis dan percaya diri semakin menggebu. Seminar seumur hidup yang mampu membuatku menangis, menangis karena malu dg diri sendiri. Kita semua diberikan akal dan otak yang sempurna, tapi apa gunanya klo kita tidak ingin berusaha untuk memberdayakan akal dan otak kita, apa gunanya kalau tidak ada perubahan yang kita cita-citakan menuju ke keadaan yang lebih baik. Dan begitulah Sragen, semangat untuk berubah dan berinovasilah yang menajdikan Kabupaten kecil seperti Sragen, mampu bangkit, menjadi Kabupaten nomor 2 di Indonesia yang telah memiliki pelayanan publik prima. Setelah Jimbarana Bali.
Seminar yang sangat membakar semangat kami para generasi muda.. ayooo.. bangkit teman, kita songsong masa depan dengan penuh semangat, rasa optimis dan ciptakan mimpi-mimpimu. Aku yakin Allah akan memeluk mimpi kita… semangaaatt!!
Setelah mengikuti seminar di BPT kami melanjutkan perjalanan berwisata ke Sangiran Sragen, museum fosil manusia dan makhluk2 purba yang sudah di akui dunia. Fosil-fosil disana ditemukan di Sangiran, yang ratusan juta tahun lalu merupakan lautan luas. Aku dan teman-teman merasa senang dapat kesana, karena satu pengetahuan lagi kami dapatkan dari kunjungan ke Sangiran. Setelah selesai melihat-lihat fosil disana, kami semua menghabiskan waktu dengan berfoto-foto, main ayunan, jungkat-jungkit, dan beli oleh2.
Karena hari sudah mulai gelap dan hujan, kamipun memutuskan untuk kembali ke hotel. Setelah mandi dan sholat maghrib aku dan beberpa teman-teman memutuskan untuk pergi hunting BAKSO, hehehe.. karena kami bosan dengan menu makanan yang selalu AYAM, AYAM, dan AYAM.. di perjalanan menuju warung bakso, kami melewati perumahan warga, dan aku pribadi takjub dengan kondisi rumah di Sragen, rumahnya bagus-bagus, bahkan tergolong mewah dan besar, kalo pikiranku sih ini kayaknya komplek-komplek gitu, tp ada yg bilang itu rumah warga biasa. Hebat…!hanya itu komentarku.
Setelah dari ngebakso bareng temen2, sekitar pukul 21.00 kami semua menuju ruang pertemuan, acara selanjutnya akan segera dimulai, yaitu acara pengumaman pemenang kelompok DINAS, dan acara malam keakraban. Seperti yang sudah aku kira sebelumnya (hhehehe.. pd bgt ya..),ternyata kelompok 2 yaitu kelompok aku dan teman-teman yang melakukan penelitian ke Dinas Pertanianlah yang menjadi JUARA I. Dan itulah pengalaman paling seru selama di Sragen, dimana kami berebut hadiah yang dibungkus dalam kardus, bayangkan saja 13 orang ditambah dengan beberapa kelompok lain yang ikut berebut hadiah berupa snack (makanan, minuman dsb), bukan hadiahnya yang sangat kami sukai, tp kebersamaan, kebersamaan yang jarang-jarang kami rasakan. Dan aku sangat senang karena berada ditengah-tengah kehebohan saat itu.
Setelah acara pengumuman pemenang, acara dilanjutkan dengan acara lebih dekat mengenal satu dg yang lainnya. Jadi tata cara permainannya adalah, kami semua menyanyikan lagu jaman sd dulu, domikado, dengan posisi tangan bergandengan dengan teman sebelahnya dan memosisikan satu telapak dibawah dan satu lagi diatas. Saat lagu berehnti dan diikuti dengan pemberhentian tangan kami, maka dialah orang yang harus menjawab jujur pertanyaan dari orang yang ingin bertanya. Yang pertama kena adalah Ecy, kemudian lanjut ke Dayat, ke Fika, dan aku. Hahahaa
Andrian adalah orang yang bertanya ke aku, dia bertanya tentang hal yang gak aku duga sama sekali. Dia Tanya, apabila diruangan ini semua pergi dan hanya ada satu cowok yang diperbolehkan menemaniku, siapa yang aku pilih dan ingini untuk menemaniku?? Spontan aku jawab, siapapun juga oke2 aja kok, karena aku orangnya ya enjoy aja sama siapapun. Tapi ternyata jawaban itu tidak memuaskan, mereka mau aku menjawab secara spesifik. Karena bingung, aku lirik satu-satu siapa yang memungkinkan aku jawab dari pertanyaan itu, ehh tiba2 euis salah seorang teman memberikan ide bagus untuk menjawab Rohman. Yaudah aku jawab aja Rohman, itu adlah jawaban paling aman, karena semua juga tau aku dan rohman memang dekat dan suka ngobrol, jadi gak aka da gosip2 yang muncul dg aku menjawab dia. Hehehee.. tp klo boleh jujur, jawaban yang aku berikan bukanlah jwaban yang paling jujur karena aku gak berani untuk mengatakannya.
Yaudahlah gak penting untuk cerita panjang lebar soal itu, kita lanjut ke cerita selanjutnya.
Malam itu merupakan malam terakhir kami di Sragen, karena besok pagi kami sudah harus check out dari hotel dan melanjutkan perjalanan pulang menuju Jakarta. Malam itu merupakan malam terakhir kami semua di Sragen, maka aku, Martha, Ika, Anti dan Fika, memanfaatkan malam terakhir dengan menghabiskan waktu dikamar untuk curhat-curhatan setelah tegang menyaksikan film Orphan. Sekitar jam 2 aku tertidur dan bangun jam 4, pas bangun ternyata antara Martha, Fika, dan Ika, masih saja lanjut curhat2an. Akupun ikut2an nimbrung lagi, sampai akhirnya mereka semua tidur dan hanya aku yang tidak tidur, karena gak bisa tidur lagi.
Sekitar jam 6 pagi kami sibuk packing barang2 kami, dan jam 8 siap untuk berangkat menuju Depok. Perjalanan pulang kami lalui dengan melewati jalur Selatan, kemudian sampailah ketempat wisata kami yang pertama sebelum kembali ke Depok, yaitu SOLO. Di Solo aku dan teman-teman berkunjung ke Karaton Solo, Pasar klewer dan PGS (Pusat Grosir Solo). Sungguh pengalaman pertamaku ke SOLO. Di Solo aku tidak membeli oleh2 sedikitpun, karena temanku bilang, kalau di Malioboro jauh lebih murah dan banyak pilihan dibanding di Solo. Setelah dari Solo kami lanjut ke Jogja, di Jogja pertama kali kami berhenti di Djava, tempat yang menjual beraneka ragam makanan khas Jogja. Di Djava aku membeli Bakpia keju, bakpia durian, dan Getuk, kemudian lanjut hunting oleh2 ke toko Bakpia 75 samping Toko Djava.
Setelah puas beli oleh2 makanan, kami lanjut ke Malioboro Jogjakarta. Sesampainya disana aku dan Ummu memiliki misi untuk mendapatkan oleh2 terbaik untuk keluarga kami di rumah, karena kebetulan Ummu paham bgt sama Malioboro akupun banyak minta arahan dan informasi tentang tempat yang paling baik dan murah untuk beli batik. Ternyata rekomendasi dari Ummu, yaitu Bringharjo tutup, maka kami beralih untuk mampir ke Mirota, disana segala macam oleh2 ada. Dari pernak-pernik seperti kalung, gelang, perabot rumah tangga, baju dsb ada semua, benar2 lengkap wlaupun harganya agak lebih tinggi dibanding yang lain. Di Mirota aku beli baju batik untuk mamah dan kalung untuk teh Ica, kemudian perburuan oleh2ku bersama Ummu dan Irawan lanjut di sepanjang jalan malioboro, aku belanja oleh2 dengan semangat tingkat tinggi, nawar dari toko yang satu ke toko yg lain adalah hal yang paling menyenagkan. Setelah dirasa cukup, aku dan Ummu kembali ke Bus dg naik becak, karena jarak yang cukup jauh dan kaki juga udah pegel2 gak keruan.
Setelah puas belanja oleh2 di Malioboro, perjalanan pulang menuju Depokpun dilanjutkan. Benar2 malam yang indah di kota Jogja. Makasih ya Ummu…
Setelah dari kota Jogja, aku lupa lanjut ke kota apa yg jelas, jalananya di jalur selatan benar2 membuat skot jantung, karena tikungan yang curam dengan lebar jalan yang sempit. Menurut informasi itu di jalan kota Kebumen dan Ciamis. Tapi Alhamdulillah kami tidak mengalami kejadian yang tidak mengenakan selama perjalanan. Sekitar pukul 05.00 kami berhenti untuk beristirahat di Nagrek, Bandung. Disana kami sholat subuh dan menghangatkan tubuh sejenak, setelah selama kurang lebih 7 jam berada di Bus ber AC dengan udara malam hari yang dingin sekali. Sekitar pukul 6 kami lanjutkan perjalanan menuju Depok, sepanjang jalan teman2 tidur dengan nyenyak dan hanya aku, Irawan, dan Dhinar P. yang masih terbangun. Kami bertigapun ngobrol2 sampai akhirnya kami membuat sebuah kesepakatan bersama, menyangkut masalah IP semester 6 nanti.hahaha.. ada2 aja c, tp sepertinya cukup memotivasi untuk mencapai target IP yang diharapkan. Amin.
Dan kami sampai di Depok sekitar pukul 08.30 WIB.
Maka dengan demikian terjawablah sudah, pertanyaan-pertanyaanku tentang Sragen, hanya satu jawabnya, Sragen merupakan Kabupaten hebat yang patut di contoh oleh kab/kota lain di Indoensia, termasuk DKI Jakarta.
Pengalaman di Sragen dan sekitarnya telah berakhir, namun kisah2 saat berada disana, takkan pernah terlupa untuk selamanya.
Selamat untuk Rama selaku ketua FORBI dan Ilo selaku PO NGTS, acara kalian suksessssss beraaaaattt!!
Dan untuk semua teman2 yang sangat menyenangkan, karena tanpa kalian cerita bahagia saat disana takkan pernah dan takkan mungkin tercipta. Makasih semua…
Sampai jumpa di Negara goes to.. berikutnya…
Comments
Post a Comment